Kreativitas dalam Kekompakan : SMKN 1 Robatal Raih Juara 1 di Pawai HUT RI Ke-80, Tapi Ada Pesan yang Lebih Dalam

jalanlain.com - Selalu Ada Inspirasi. Tanggal 26 Agustus 2025, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, kembali mencatatkan perayaan yang tidak akan terlupakan. Pawai HUT RI ke-80 yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat mulai dari TK, SD, SMP/SMK hingga warga umum ini, seakan menjadi pesta rakyat yang penuh warna dan kegembiraan. Rute pawai yang dimulai dari SMPN 1 Robatal dan berakhir di depan Koramil Robatal, penuh sesak oleh peserta yang beradu kreativitas.

Namun, di antara semua peserta, ada satu kelompok yang tampaknya cukup "menonjol" – SMKN 1 Robatal. Tidak hanya mengirimkan barisan siswa dengan pakaian unik, tetapi juga seluruh jajaran pimpinan sekolah, mulai dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, hingga tenaga kependidikan. Mereka semua hadir dalam pawai ini, bukan hanya sebagai peserta, tetapi sebagai bukti nyata bahwa dalam pendidikan, kekompakan itu penting, dan kreatifitas adalah jiwa yang harus terus dipupuk.

Pakaian yang dikenakan oleh para siswa, tak kalah menarik untuk dibahas. Mereka tampil dalam busana kontemporer yang, alih-alih membeli bahan baru, malah mengolah barang-barang bekas dan daur ulang menjadi karya yang memukau. Ada yang mengatakan bahwa "pakaian adalah cerminan diri," dan di sini, pakaian mereka jelas menunjukkan betapa cermatnya mereka dalam mengolah sumber daya yang ada. Bisa jadi, jika diberi lebih banyak waktu dan kesempatan, mereka akan menggantikan desainer terkenal dunia. Siapa tahu, kan?

Di sisi lain, para guru dan tenaga kependidikan memamerkan pakaian adat Madura yang tidak hanya menambah kesan kearifan lokal, tetapi juga memberikan pesan kuat: budaya kita tidak hanya bisa dilestarikan, tetapi juga bisa diperkenalkan melalui cara-cara yang kreatif dan modern. Semoga kedepannya tidak hanya pakaian adat yang kita perkenalkan, tapi juga cara berpikir yang adiluhung.

Pawai yang berlangsung terik itu diwarnai dengan penampilan tarian yang menghibur dan berhasil mencuri perhatian para penonton. Dan walaupun keringat mengucur deras dan kaki terasa pegal, rasa lelah langsung terbayar ketika pengumuman juara diumumkan. SMKN 1 Robatal meraih juara pertama untuk kategori SMP dan SMA. Ini bukan hanya kemenangan bagi mereka, tetapi juga bagi pendidikan yang terus tumbuh dan berkembang melalui kekompakan dan inovasi.

Bu Farida, sebagai panitia pelaksana, dengan bijak mengungkapkan rasa bangganya. "Kami tidak hanya menang, kami berhasil membuktikan bahwa semangat kekompakan itu luar biasa. Tidak ada yang merasa lebih penting dari yang lain. Semua ikut berpartisipasi, dari guru sampai tenaga kependidikan," ujarnya dengan penuh semangat.

Kepala Sekolah SMKN 1 Robatal, Ahmad Fauzi, yang turut serta dalam pawai, juga mengungkapkan apresiasinya. “Ini adalah bukti bahwa kami tidak hanya berbicara tentang pendidikan yang maju, tetapi juga mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kegiatan nyata. Pawai ini menjadi simbol bahwa pendidikan di SMKN 1 Robatal bukan hanya sekadar pembelajaran teori, tetapi juga pembelajaran kreativitas yang berguna dalam kehidupan nyata.”

Namun, meskipun kemenangan ini patut dirayakan, ada sebuah kritik sosial yang menggelitik: apakah ini akan menjadi pawai terakhir yang benar-benar memperlihatkan hasil dari pendidikan yang memprioritaskan kreativitas dan kekompakan, atau justru kita akan kembali ke rutinitas yang hanya mementingkan lomba tanpa tujuan yang jelas? Semoga, pawai ini menjadi pengingat bahwa pendidikan harus terus bergerak maju, lebih dari sekadar mendapatkan juara. Pendidikan harus mampu mempersiapkan generasi yang tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga bijak dalam mengelola dan menciptakan solusi bagi permasalahan sosial dan lingkungan.

Pawai HUT RI ke-80 kali ini bukan hanya sebuah pesta, tetapi juga sebuah peringatan akan pentingnya kekompakan, kreativitas, dan rasa cinta terhadap budaya lokal yang seharusnya menjadi roh dari setiap perayaan. SMKN 1 Robatal, dengan segala kekompakannya, telah membuktikan bahwa mereka adalah contoh nyata dari pendidikan yang benar-benar mengarah pada pencapaian dan perubahan.

Laporan oleh Lora Syauqi